MEMAAFKAN DENGAN IKHLAS MEMBUAT HIDUP KITA LEBIH DAMAI
Ketika kita bertemu dengan orang lain baik itu sahabat, teman kerja, teman yang sudah lama tak jumpa, atau dengan saudara pasti banyak hal yang kita bicarakan. Berbicara tentang rumah tangga, tentang anak, tentang bisnis, tentang kesibukan kita sehari-hari dan lain-lain.
Ada kalanya karena asyik mengobrol ini itu tanpa disadari dan tanpa sengaja ada perkataan atau ucapan lawan bicara kita yang menyinggung perasaan kita. Pembicaraan yang tadinya menyenangkan menjadi tidak menarik lagi dan menyebalkan.
Hanya karena salah bicara sedikit saja kadang bisa menyebabkan permasalahan yang berkembang dan berkelanjutan.
Begitu juga permasalahan yang sering kita jumpai sehari-hari seperti jalinan persahabatan yang menjadi renggang, relasi bisnis yang akhirnya bersaing dengan tidak sehat, jalinan hubungan keluarga menjadi jauh, suami dan istri yang tidak harmonis lagi, anak-anak yang saling bertengkar dan masih banyak lagi contohnya.
Kadang masalah yang sepele akhirnya menjadi besar dan sulit termaafkan.
Memang sulit sekali memaafkan orang yang menyakiti kita walaupun itu hanya ucapan yang mungkin tadinya ucapan itu hanya sekedar gurauan tapi bila ucapan itu ternyata sangat menyinggung dan menusuk perasaan kita serta sangat menyakiti hati kita maka itu menjadi persoalan buat kita.
Rasanya ingin sekali kita membalas apa yang sudah orang itu perbuat kepada kita sehingga terbalaskan semua rasa sakit di hati kita.
Tapi benarkah membalas dendam atau ganti menyakiti orang yang telah menyakiti kita bisa melegakan hati dan perasaan kita dan membuat perasaan kita menjadi lebih baik ?
Ganti menyakiti, membalas rasa sakit hati atau membalas dendam tidak akan mungkin bisa membuat perasaan kita menjadi lebih baik malah pembalasan dendam akan membawa kita terjerumus kepada jurang permusuhan yang tidak akan terselesaikan.
Pernahkan terpikir mungkin memang ucapan itu hanya ketidak sengajaan lawan bicara kita saja atau kita yang memang terlalu sensitif menanggapi ucapan orang tersebut sehingga menyebabkan kita sakit hati?
Ataupun bila ucapan itu adalah ucapan yang memang dilakukan dengan sengaja, tidak dapatkah kita dengan ikhlas memaafkannya?
Ya, manusia membalas dendam memang hanya untuk memuaskan keinginan kita agar orang yang menyakiti kita juga bisa merasakan apa yang kita rasakan.
Pembalasan dendam hanya akan semakin menjerumuskan kita kepada jurang permusuhan, pembalasan dendam hanya akan membawa kita kepada pembalasan dendam yang lain. Padahal sebenarnya kita sadar bahwa pembalasan dendam bukanlah perbuatan yang baik.
Memaafkan memang bukan perkara yang mudah. Untuk memaafkan mungkin membutuhkan waktu tapi gunakan waktu itu untuk memikirkan bahwa kitapun pernah melakukan kesalahan dan kita ingin kesalahan kita dimaafkan.
Memaafkan dengan ikhlas akan membuat beban kita menjadi lebih ringan, walaupun mungkin orang yang menyakiti kita akan mengulangi perbuatannya.
Dengan memaafkannya kita bisa mengajarkan juga kepada orang tersebut bahwa kita bukan orang yang mudah terpancing dan kita tidak seperti apa yang diucapkannya.
Dengan memaafkan orang lain kita memberikan hak pembalasan itu kepada Tuhan, karena kita membalas dendam hanya untuk menyakiti kembali orang yang menyakiti kita. Tetapi Tuhan membalas segala kesalahan manusia untuk menyadarkan manusia itu dari kekeliruannya dan menjadikan manusia itu menjadi insan yang lebih baik.