Bahagia, mengapa banyak orang yang merasa bahwa dirinya tidak bahagia bahkan tidak pernah merasa bahagia ? Apakah bahagia itu hanya milik sebahagian orang saja ? Apakah kehidupan ini tidak adil ?
Semua orang diciptakan sama, Tuhan tidak memilih mana orang yang ditakdirkan untuk hidup bahagia atau ditakdirkan tidak bahagia. Bahkan Tuhan memberikan sinar matahari ataupun hujan kepada semua orang. Ia tidak memilih apakah orang itu baik atau tidak atau apakah orang itu taat kepadaNya atau tidak. Tuhan juga memberikan udara untuk semua orang dengan gratis.
Seharusnya hal-hal seperti itu saja sudah membuat kita luar biasa bahagia. Terlebih lagi kita diberikan kesehatan, dianugerahi orang-orang yang mencintai kita seperti keluarga, teman dan orang-orang di sekitar kita yang juga menyayangi kita, semestinya hal itu menyadarkan kita bahwa itulah kebahagiaan kita yang sesungguhnya.
Kebahagiaan itu kita yang menentukan bukan orang lain, bukan karena materi atau bukan juga karena keadaan. Rasa bersyukur kepada Tuhan atas apa yang telah kita miliki itu adalah kebahagiaan.
Memang standar manusia duniawi seperti : saya akan bahagia kalau saya mempunyai rumah, saya akan bahagia kalau punya banyak uang, saya akan bahagia kalau mempunyai keluarga yang sempurna, saya akan bahagia kalau saya mempunyai mobil, saya akan bahagia kalau saya bisa keliling dunia dan masih banyak lagi.
Boleh saja kita mempunyai mimpi karena itu perlu agar kita termotivasi untuk berkembang untuk mencapai apa yang kita impikan. Tapi jangan jadikan semua capaian itu adalah sumber kebahagiaan karena kebahagiaan itu sudah ada di dalam diri kita dan sudah kita miliki.
Kebahagiaan itu kita yang menentukan bukan orang lain, bukan karena materi atau bukan juga karena keadaan. Rasa bersyukur kepada Tuhan atas apa yang telah kita miliki itu adalah kebahagiaan.
Memang standar manusia duniawi seperti : saya akan bahagia kalau saya mempunyai rumah, saya akan bahagia kalau punya banyak uang, saya akan bahagia kalau mempunyai keluarga yang sempurna, saya akan bahagia kalau saya mempunyai mobil, saya akan bahagia kalau saya bisa keliling dunia dan masih banyak lagi.
Boleh saja kita mempunyai mimpi karena itu perlu agar kita termotivasi untuk berkembang untuk mencapai apa yang kita impikan. Tapi jangan jadikan semua capaian itu adalah sumber kebahagiaan karena kebahagiaan itu sudah ada di dalam diri kita dan sudah kita miliki.
Terkadang karena terlalu berambisi mendapatkan kebahagiaan akhirnya kita melupakan kebahagiaan yang sebenarnya sudah kita miliki. Kita mengabaikan keluarga, mengabaikan kesehatan, mengabaikan orang di sekitar kita karena kita hanya fokus pada ambisi kita untuk mendapatkan kebahagiaan yang kita pikir belum kita dapatkan.
Sebenarnya dengan kesederhanaan hidup saja orang bisa merasakan kebahagiaan atau hanya dengan mensyukuri nikmat kesehatan dan keluarga yang utuh saja orang bisa merasa bahagia.
Kebahagiaan itu adalah perasaan bersyukur kita atas apa yang telah Tuhan anugerahkan kepada kita. Itulah sesungguhnya kebahagiaan . Jangan sampai kita kehilangan kebahagiaan yang sebenarnya telah kita miliki dan kita menyesal di kemudian hari karena mengabaikan berkat dan anugerah yang sudah Tuhan berikan kepada kita yang tidak pernah kita sadari.